Skip to content

TUGAS 1 : PENDIRIAN APOTEK

January 6, 2013

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS
“ PENDIRIAN APOTEK “

OLEH :
YULIANA RETNAYATI P. PAYONG
2011/20018/MAF

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
ISTI EKATANA UPAWEDA
YOGYAKARTA
2012

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar belakang
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.
Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek di Kartasura-Sukoharjo yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.
Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis yang dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) tanpa harus menghilangkan fungsi sosoialnya di masyarakat.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai.Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba.

II. TUJUAN
Tujuan pendirian apotek antara lain :
1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).

BAB II
PEMBAHASAN
I. PENDIRIAN APOTEK

A. ASPEK MANAJEMEN
a. Pengelolaan Fungsi Apotek
Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :
1. Pemilihan lokasi
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :
a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat
c. Daerah yang ramai
d. Dekat dengan tempat praktek dokter
e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :
a. Fotokopi SIK atau SP
b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik
d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK
e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek
f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di Apotek lain
g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah lainnya
h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA
i. Surat Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi.
b. Nama Apotek
Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “KASIH SEHAT” yang terletak di Jl.Pasar Bei Abuk Surabaya.
1. Pemilik Sarana Apotek I (PSA I)
Nama : Maria vianelde Bau, SE.
Alamat : Jl. Jurusan Kletek-Bolan
2. Pemilik Sarana Apotek II (PSA II)
Nama : Sherlisitas Lebo,Amd
Alamat : Jl. Jurusan Kletek-Bolan
B. ASPEK TEKNIS
• Kelengkapan bangunan apotek
a. Sumber air
b. Sumber penerangan
c. Alat pemadam
d. Ventilasi
e. Sanitasi
f. Papan nama APA
g. Billboard nama Apotek

• Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan
Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :
1. Bangunan, terdiri dari :
a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien
c. Ruang tertutup untuk konseling
d. Ruang peracikan dan penyerahan obat
e. Toilet
2. Kelengkapan bangunan apotek
a. Sumber air
b. Sumber penerangan
c. Alat pemadam
d. Ventilasi
e. Sanitasi
f. Papan nama APA
g. Billboard nama apotek
3. Perlengkapan kerja
a. Alat pengolahan / peracikan :
(1) Batang pengaduk
(2) Cawan penguap
(3) Corong
(4) Gelas ukur, gelas piala
(5) Kompor / pemanas
(6) Labu Erlenmeyer
(7) Mortir
(8) Penangas air
(9) Panci
(10) Rak tempat pengering
(11) Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen
(12) Thermometer
(13) Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)
(14) Timbangan gram + anak timbangan (ditera)
b. Wadah
(1) Pot / botol
(2) Kertas perkamen
(3) Klip dan kantong plastic
(4) Etiket (biru dan putih)
c. Tempat penyimpanan
(1) Lemari / rak obat
(2) Lemari narkotika
(3) Lemari psikotropika
(4) Lemari bahan berbahaya
(5) Kulkas
4. Perlengkapan Administrasi
a. Blanko surat pesanan
b. Blanko faktur penjualan
c. Blanko nota penjualan
d. Blanko salinan resep
e. Blanko laporan narkotika dan psikotropika
f. Buku catatan pembelian
g. Buku catatan penjualan
h. Buku catatan keuangan
i. Buku catatan narkotika dan psikotropika
j. Buku catatan racun dan bahan berbahaya
k. Kartu stok obat
5. Kelengkapan buku pedoman
a. Buku standar yang wajib :
(1) Farmakope Indonesia edisi terakhir
(2) Kumpulan peraturan / UU
b. Buku lainnya :
(1) IMMS, ISO edisi terbaru
(2) Pharmakologi dan terapi

C. ASPEK EKONOMI
• Tenaga Kerja
Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :
Asisten Apoteker : 2 orang
Tenaga administrasi / kasir / obat bebas : 1 orang
Pembantu umum : 1 orang
Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan peranannya di dalam apotek.
• STRATEGI DAN INOVASI
Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek “KASIH” dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.
2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copie resep.
3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat parkir yang luas.
5. Kerjasama dengan praktek dokter
6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam wilayah Kartasura)

• STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK
Modal diperoleh dari kerjasama :
I. Maria vianelde Bau, SE Rp. 50.000.000;
II. Sherlisitas Lebo, Amd Rp. 50.000.000;
1. Modal
a. Modal tetap Rp. 20.000.000;
– Perlengkapan penunjang
(Mebeler, kulkas)
– Perlengkapan apotek Rp. 10.000.000;
– Biaya perizinan Rp. 2.000.000;
– Kendaraan Rp. 5.000.000;
b. Modal Operasional Rp. 55.000.000;
Cadangan modal Rp. 8.000.000;+
Total Modal Rp. 100.000.000;

2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1
a. Biaya rutin bulanan
1). Tenaga kerja
– Apoteker (1 orang) Rp. 1.000.000;
– Asisten Apoteker (2 orang) Rp. 700.000;
– Tenaga administrasi / penjualan bebas Rp. 350.000;
– Pembantu umum Rp. 200.000; +
Rp. 2.250.000;

2). Biaya lain-lain
– Administrasi Rp. 400.000;
– Listrik, telepon Rp. 500.000;
– Lain-lain Rp. 700.000; +
Rp. 1.600.000;

b. Biaya rutin tahun ke-1
1). Biaya bulanan 12 x Rp. 3.850.000; Rp. 46.200.000;
2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp. 2.000.000; +
Rp. 48.200.000;

3). Proyeksi Pendapatan
a. Pendapatan tahun ke-1
Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan
harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp. 50.000; dengan demikian
akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut :
– Penjualan resep tahun I ( 10x25x12 ) x Rp.50.000; Rp.150 .000.000;
– Penjualan bebas 25 x 12 x Rp. 200.000; Rp. 60.000.000;
– Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 75.000; Rp. 22.500.000;+
Total Rp. 187.500.000;

b. Pengeluaran tahun ke-1
– Pembelian obat resep Rp. 50.000.000;
– Pembelian obat bebas Rp. 25.000.000;
– Pembelian OWA Rp. 20.000.000;
– Pengeluaran rutin tahun I Rp. 4.000.000;+
Total Rp. 135.000.000;

c. Perkiraan laba rugi tahun ke I
Pendapatan tahun I Rp. 187.500.000;
Pengeluaran tahun I Rp. 135.000.000; –
Laba sebelum pajak Rp. 52.500.000;
Pajak pendapatan (5%) Rp. 10.000.000; –
Laba netto Rp. 42.500.000;

4. Perhitungan batas laba / rugi (BEP) tahun I
a. Pay back periode = 2 tahun
ROI = 21,25%
b. BEP
= 120.111.111 / tahun
= 10.009.259 / bulan
= 4.003.703/ hari
c. Prosentase BEP =
= 40.25 %
d. Kapasitas = 21.25% x ( 10x25x12 )
= 638 lembar / tahun
= 54 lembar / bulan
= 2 lembar / hari

BAB III
PENUTUP
Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka pendirian Apotek KASIH di Pasar Beiabuk Nusa Tenggara Timur mempunyai prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usahanya yang sangat menunjang perkembangan dan pelayanan apotek tersebut.

From → Uncategorized

Leave a Comment

Leave a comment